"Spindo melihat 2021 sebagai hal yang sangat menjanjikan, kami memiliki banyak optimisme di tahun 2021, kami mengharapkan peningkatan 20% dalam penjualan," ungkap Sekretaris Perusahaan ISSP, Johannes Edward dalam analyst meeting virtual, Rabu (7/4).
Perseroan menilai, dukungan penuh dari pemerintah, baik itu berupa kebijakan maupun bantuan stimulus pada sektor-sektor tertentu menjadi kunci perbaikan kinerja perseroan di tahun ini. Seperti misalnya, program vaksinasi massal yang tengah digencarkan pemerintah sejak awal tahun 2021, diharapkan dapat kembali menggairahkan pertumbuhan ekonomi tanah air, termasuk di sektor besi dan baja.
"Kombinasi dari stimulus yang diberikan oleh pemerintah, pengembangan dan peluncuran vaksin yang sukses akan semakin meningkatkan perekonomian termasuk sektor baja. Kami yakin Pemerintah Indonesia masih sangat konsisten untuk inisiatifnya pada tahun 2020 sehubungan dengan sektor manufaktur lokal," ujarnya.
Dikatakan Johannes, di tahun ini ISPP akan memfokuskan agenda bisnisnya pada pengoptimalan penjualan dan pemasaran juga pengembangan mitra perseroan di beberapa wilayah di Indonesia.
"Melihat lebih jauh ke tahun 2021, perusahaan akan melanjutkan fokus pada pengoptimalan penjualan dan pemasaran melalaui beberapa cara, antaranya customer education, memanfaatkan webinar serta saluran digital lain yang telah terbukti berdampak positif," kata dia.
Di samping itu, ISPP juga akan meningkatkan kolaborasi dengan para distributor yang dinilainya akan difokuskan pula oleh perseroan di tahun ini.
Untuk memuluskan agenda bisnisnya di tahun ini, ISPP menganggarkan alokasi belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 50 miliar - Rp 70 miliar. Dana yang bersumber dari arus kas internal perseroan ini, rencananya akan digunakan untuk sejumlah kegiatan guna menunjang kinerja bisnis di tahun ini.
"Kami akan menggunakan capex tersebut untuk perbaikan mesin kami juga untuk perbaikan gudang di Makassar dan mungkin satu daerah lain di Indonesia," pungkasnya.
Mengintip laporan keuangan tahun lalu, emiten yang juga dikenal dengan sebutan Spindo ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp 3,77 triliun di sepanjang tahun 2020. Angka tersebut menurun sebanyak 23% dari perolehan di tahun 2019 yang mencapai Rp 4,88 triliun.