Cara Memilih Pipa Air yang Tepat Berdasarkan Tabel Pipa Sch 40
Memilih pipa air yang tepat adalah langkah krusial dalam setiap proyek pemipaan, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri. Salah satu ketebalan dinding pipa yang umum digunakan pada kebutuhan industri air adalah schedule 40 (sch 40) karena memilih tebal yang cukup untuk menahan tekanan air.
Baca juga: Mengenal Pengertian Schedule (SCH) pada Pipa
Namun, tak hanya ketebalan dinding, Anda pun perlu tahu detail ukuran pipa yang dibutuhkan. Untuk itu, kini telah hadir tabel pipa sch 40 yang bisa memudahkan Anda sebagai pembeli dalam memilih ukuran yang tepat sesuai kebutuhan industri. Agar memudahkan Anda memilih ukuran pipa air, berikut artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana cara memilih pipa air yang tepat berdasarkan tabel pipa sch 40.
Pengertian Pipa Sch 40
Pipa sch 40 adalah pipa yang memiliki ketebalan dinding tertentu yang sesuai dengan standar schedule 40. Standar ini ditentukan oleh American National Standards Institute (ANSI) dan telah menjadi acuan di seluruh dunia. Pipa sch 40 dikenal karena kekuatan dan ketahanannya terhadap tekanan, sehingga sering digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sistem penyiraman kebakaran (fire sprinkler) dan instalasi air.
Alasan Memilih Pipa Sch 40
- Kekuatan dan Ketahanan: Memiliki ketebalan dinding yang cukup untuk menahan tekanan tinggi, membuatnya ideal untuk instalasi air yang memerlukan ketahanan ekstra.
- Standar Internasional: Menggunakan standar internasional, seperti sch 40, memastikan bahwa pipa yang digunakan telah teruji dan memenuhi kualitas yang diakui secara global.
- Ketersediaan: Mudah ditemukan di pasaran, baik dalam bentuk PVC, carbon, stainless, maupun bahan lainnya.
Cara Membaca Tabel Pipa Sch 40
Tabel pipa sch 40 ASTM A53
Sebagai contoh, berikut adalah tabel pipa sch 40 dengan standar ASTM A53. Pada tabel di atas memberikan informasi tentang diameter nominal, diameter luar, ketebalan dinding, berat nominal pipa, dan lainnya. Berikut adalah penjelasan detailnya:
- NPS Designator: NPS (Nominal Pipe Size) Designator adalah ukuran nominal pipa yang biasa digunakan dalam satuan inci. Ukuran ini tidak menunjukkan diameter dalam atau luar yang sebenarnya tetapi merupakan ukuran standar untuk mengklasifikasikan pipa.
- DN Designator: DN (Diameter Nominal) Designator adalah ukuran nominal pipa dalam satuan milimeter. Sama seperti NPS, ukuran ini juga merupakan standar untuk mengklasifikasikan pipa, tetapi menggunakan satuan metrik.
- Specified Outside Diameter, in. [mm]: Diameter luar pipa yang ditentukan dalam satuan inci dan milimeter. Kolom ini memberikan ukuran diameter luar pipa yang sebenarnya.
- Specified Wall Thickness, in. [mm]: Ketebalan dinding pipa yang ditentukan dalam satuan inci dan milimeter. Ketebalan ini menunjukkan seberapa tebal dinding pipa tersebut.
- Nominal Weight (Mass) per Unit Length, Plain End, lb/ft [kg/m]: Berat nominal pipa per satuan panjang, dalam satuan pound per kaki dan kilogram per meter. Berat ini dihitung tanpa mempertimbangkan ujung pipa yang diulir atau diberi sambungan.
- Weight Class: Kelas berat pipa yang menunjukkan klasifikasi berdasarkan ketebalan dinding pipa. Kategori ini mencakup standar seperti STD (Standard Weight), XS (Extra Strong), dan XXS (Double Extra Strong).
- Schedule No: Nomor schedule yang menunjukkan ketebalan dinding pipa berdasarkan ukuran nominalnya. Nomor jadwal seperti STD (40), XS (80), dan lainnya membantu mengidentifikasi ketebalan dinding pipa untuk berbagai ukuran nominal.
- Test Pressure,4 psi [kPa]: Tekanan uji yang diukur dalam psi (pound per square inch) dan kPa (kilopascal). Tekanan ini digunakan untuk menguji kekuatan dan ketahanan pipa terhadap tekanan internal sebelum digunakan dalam aplikasi yang sebenarnya.
- Grade A / Grade B: Kolom ini menunjukkan tekanan uji yang berbeda untuk pipa dengan grade A dan grade B. Grade ini menunjukkan kualitas material pipa, di mana grade B biasanya memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan grade A.
Langkah-Langkah Memilih Pipa Berdasarkan Tabel Pipa Sch 40
1. Identifikasi Kebutuhan Proyek
Tentukan jenis proyek dan kebutuhan spesifik, seperti instalasi air rumah tangga, proyek irigasi, atau sistem penyiraman kebakaran. Identifikasikan jenis fluida yang akan dialirkan dan tekanan yang dibutuhkan.
2. Tentukan Diameter Pipa
Berdasarkan kebutuhan aliran dan volume air yang akan dialirkan, pilih diameter pipa yang sesuai dari tabel. Pastikan diameter tersebut dapat mengakomodasi aliran air tanpa menyebabkan penurunan tekanan yang signifikan. Misalnya, untuk ukuran pipa sch 40 nominal 2 inci, diameter luar adalah 2.375 inci dengan ketebalan dinding 0.154 inci. Hal ini memberikan kekuatan yang cukup pada pipa untuk berbagai aplikasi pemipaan.
3. Periksa Ketebalan Dinding
Pilih pipa dengan ketebalan dinding yang sesuai untuk menahan tekanan kerja maksimum yang diharapkan. Misalnya, untuk pipa sch 40 dengan ukuran nominal 4 inci, ketebalan dindingnya adalah 0.237 inci.
4. Periksa Berat Nominal
Periksa berat nominal untuk memastikan pipa tersebut dapat dipasang dan ditangani dengan mudah.
5. Cek Tekanan Uji
Pastikan pipa yang dipilih memiliki tekanan uji yang sesuai dengan kebutuhan sistem Anda. Tekanan uji ini menunjukkan kemampuan pipa untuk menahan tekanan internal.
6. Pilih Kelas Berat dan Grade
Sesuaikan kelas berat dan grade pipa dengan kebutuhan aplikasi Anda. Pipa dengan grade B biasanya memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan grade A.
Contoh Penggunaan Tabel Pipa Sch 40
Misalnya, Anda memerlukan pipa untuk sistem air bertekanan dengan kebutuhan berikut:
- Diameter Nominal: 2 inci (50 mm)
- Tekanan Kerja: 150 psi
- Material: Baja dengan Grade B
Berdasarkan tabel pipa sch 40 di atas, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Pilih Ukuran Nominal: NPS 2 atau DN 50
- Periksa Ketebalan Dinding: Untuk NPS 2 dengan schedule 40, ketebalan dinding adalah 0.154 inci (3.91 mm).
- Periksa Berat Nominal: Berat nominal untuk pipa ini adalah 3.66 lb/ft (5.44 kg/m).
- Cek Tekanan Uji: Tekanan uji untuk Grade B adalah 2300 psi (15 900 kPa), yang jauh lebih tinggi dari tekanan kerja 150 psi.
- Pilih Kelas Berat dan Grade: Untuk aplikasi ini, pipa dengan grade B dan schedule 40 sudah memenuhi persyaratan.
Dengan informasi ini, Anda dapat memastikan bahwa pipa yang dipilih memiliki kekuatan dan ketebalan yang cukup untuk aplikasi yang diinginkan.
Memilih pipa air yang tepat berdasarkan tabel pipa sch 40 memerlukan pemahaman yang baik tentang kebutuhan proyek, jenis fluida, dan tekanan yang akan dihadapi. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan menggunakan tabel sebagai referensi, Anda dapat memastikan bahwa pipa yang dipilih tidak hanya sesuai dengan spesifikasi teknis tetapi juga memberikan performa yang optimal dan tahan lama. Dengan pemilihan yang tepat, instalasi pipa Anda akan lebih efisien, aman, dan tahan lama.
Bagi Anda yang sudah menentukan ukuran pipa dan tengah mencari produsen yang terpercaya, SPINDO bisa menjadi opsinya. Sebagai produsen pipa baja terbesar di Indonesia, SPINDO menawarkan berbagai macam pipa berkualitas, termasuk ada pipa air dengan berbagai ketebalan, mulai dari sch 10, sch 20, sch 30, sch 40, sampai sch 80.
Pipa air SPINDO telah teruji dan memenuhi berbagai standar kelayakan, seperti SNI 0039, sehingga aman dan terpercaya untuk digunakan. Tersedia dalam dua jenis, ERW dan SSAW, pipa air SPINDO cocok untuk berbagai kebutuhan, mulai dari jaringan pipa air transmisi, pabrik pengolahan air, hingga sistem sirkulasi air pada bangunan. Jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut atau ingin langsung melakukan pembelian, silakan klik button WhatsApp yang tertera di pojok kanan bawah.







