Cara Menghitung Harga Scaffolding Berdasarkan Kebutuhan Proyek


Scaffolding atau perancah adalah struktur sementara yang sangat penting dalam proyek konstruksi. Baik digunakan untuk mendukung pekerja, material, atau akses ke area yang sulit dijangkau, scaffolding harus dipilih dan dihitung dengan tepat agar aman dan sesuai dengan kebutuhan proyek. Salah satu pertimbangan utama dalam memilih scaffolding adalah harga. Namun, banyak yang masih bingung bagaimana cara menghitung harga scaffolding berdasarkan kebutuhan proyek mereka. Dalam artikel ini akan membahas langkah-langkah penting dalam menghitung harga scaffolding serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sehingga Anda dapat memilih scaffolding yang tepat untuk proyek.


Baca juga: Apa Itu Scaffolding dan Mengapa Penting dalam Proyek Konstruksi?


menghitung harga scaffolding

Menghitung harga scaffolding


Cara Menghitung Harga Scaffolding


1. Menentukan Jenis Scaffolding yang Dibutuhkan


Langkah pertama dalam menghitung harga scaffolding adalah menentukan jenis scaffolding yang tepat untuk proyek Anda. Setiap jenis scaffolding memiliki harga yang berbeda, tergantung pada spesifikasinya, sehingga penting untuk memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan proyek. Terdapat jenis-jenis scaffolding yang biasanya digunakan, antara lain berikut ini:


  • Scaffolding Frame: Tipe scaffolding ini cocok untuk proyek dengan struktur vertikal yang tinggi, seperti gedung bertingkat.
  • Scaffolding Modular: Biasanya digunakan untuk proyek yang lebih kompleks dengan berbagai konfigurasi.
  • Scaffolding Suspended: Perancah ini dipasang dari atap dan cocok untuk pekerjaan di area yang lebih tinggi atau di tempat yang sulit dijangkau.
  • Scaffolding Mobile: Digunakan pada proyek yang membutuhkan pergerakan scaffolding dari satu area ke area lain.


Baca juga: Standar Ukuran Scaffolding dan Variasinya di Industri Konstruksi


2. Mengukur Luas dan Tinggi Area Kerja


Setelah menentukan jenis scaffolding, langkah selanjutnya adalah mengukur luas dan tinggi area kerja. Ini sangat penting karena harga scaffolding biasanya dihitung berdasarkan jumlah modul atau frame yang digunakan. Untuk proyek skala besar, semakin luas dan tinggi area kerja, semakin banyak komponen scaffolding yang dibutuhkan, dan tentu saja harganya akan lebih mahal. Misalnya, jika proyek membutuhkan scaffolding untuk bangunan setinggi 20 meter dan lebar 10 meter, Anda perlu menghitung berapa banyak rangkaian scaffolding yang dibutuhkan untuk menutupi seluruh area tersebut.


3. Menghitung Durasi Penggunaan


Durasi penggunaan scaffolding juga mempengaruhi harga. Penyedia scaffolding umumnya menawarkan dua pilihan, yaitu pembelian atau penyewaan. Jika proyek Anda hanya membutuhkan scaffolding untuk jangka waktu pendek, menyewa scaffolding mungkin menjadi pilihan yang lebih ekonomis. Namun, jika proyek berlangsung selama beberapa bulan atau lebih lama, pembelian scaffolding bisa menjadi opsi yang lebih hemat dalam jangka panjang.


Untuk menghitung biaya sewa, biasanya dihitung per hari, minggu, atau bulan. Sebagai contoh, jika biaya sewa scaffolding adalah Rp 200.000 per hari, dan Anda membutuhkan scaffolding selama 30 hari, maka total biaya sewa yang harus Anda keluarkan adalah Rp 6.000.000.


4. Menambahkan Biaya Pengiriman dan Instalasi


Biaya pengiriman dan instalasi sering kali menjadi faktor yang diabaikan dalam perhitungan harga scaffolding. Tergantung pada lokasi proyek Anda, biaya pengiriman scaffolding bisa bervariasi. Selain itu, instalasi scaffolding yang aman membutuhkan tenaga kerja terlatih, dan hal ini biasanya menambah biaya. Misalnya, jika biaya pengiriman scaffolding ke lokasi proyek Anda adalah Rp 1.000.000 dan biaya instalasinya adalah Rp 2.000.000, maka total tambahan biaya yang perlu diperhitungkan adalah Rp 3.000.000.


5. Menambahkan Biaya Perawatan dan Penggantian


Selama penggunaan scaffolding, ada kemungkinan Anda harus menanggung biaya tambahan untuk perawatan atau penggantian komponen yang rusak. Terutama untuk proyek jangka panjang, perawatan scaffolding menjadi penting untuk menjaga keamanan dan fungsionalitasnya. Sebagai contoh, jika dalam proyek jangka panjang Anda menemukan beberapa bagian scaffolding yang mengalami kerusakan, biaya penggantian komponen bisa menambah anggaran proyek.


6. Mempertimbangkan Spesifikasi Tambahan


Beberapa proyek mungkin membutuhkan spesifikasi tambahan, seperti penggunaan scaffolding dengan bahan tertentu (misalnya baja tahan karat) atau dengan fitur keselamatan tambahan. Spesifikasi khusus ini tentu akan mempengaruhi harga akhir scaffolding. Jika Anda membutuhkan scaffolding yang dapat menahan beban berat atau bekerja di lingkungan yang ekstrem, harga scaffolding bisa lebih tinggi karena menggunakan bahan yang lebih kuat dan lebih aman.


Baca juga: Kenali Beragam Komponen Scaffolding dan Fungsinya


7. Mencari Penawaran dan Diskon


Setelah Anda mengetahui kebutuhan scaffolding berdasarkan jenis, ukuran, dan durasi penggunaan, langkah terakhir adalah mencari penawaran atau diskon dari penyedia scaffolding. Banyak penyedia scaffolding yang menawarkan paket harga menarik jika Anda menyewa atau membeli dalam jumlah besar. Jangan ragu untuk membandingkan harga dari beberapa penyedia agar Anda mendapatkan harga terbaik.


Baca juga: 7 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membeli Scaffolding Pipa


Contoh Perhitungan Harga Scaffolding


Sebagai ilustrasi, berikut adalah contoh perhitungan harga scaffolding untuk proyek konstruksi gedung setinggi 20 meter dan lebar 15 meter dengan durasi proyek 3 bulan:


  • Jenis scaffolding: Scaffolding Frame
  • Jumlah modul scaffolding yang dibutuhkan: 30 modul
  • Harga per modul scaffolding: Rp 2.000.000
  • Biaya pengiriman: Rp 1.500.000
  • Biaya instalasi: Rp 2.500.000
  • Durasi proyek: 90 hari
  • Biaya perawatan (estimasi untuk jangka panjang): Rp 3.000.000


Total biaya scaffolding = (30 modul x Rp 2.000.000) + Rp 1.500.000 (pengiriman) + Rp 2.500.000 (instalasi) + Rp 3.000.000 (perawatan)


= Rp 60.000.000 + Rp 1.500.000 + Rp 2.500.000 + Rp 3.000.000

= Rp 67.000.000


Menghitung harga scaffolding bukanlah hal yang sulit jika Anda mengetahui faktor-faktor penting yang mempengaruhinya. Dengan menentukan faktor di atas, Anda dapat memperkirakan anggaran yang tepat. Pastikan juga untuk selalu mencari penawaran terbaik dari penyedia scaffolding agar proyek Anda berjalan efisien tanpa melebihi anggaran yang ditetapkan.


Jika Anda mencari scaffolding berbahan baja dengan kualitas terbaik dan harga yang sepadan, pertimbangkan untuk membeli dari SPINDO. Sebagai produsen pipa baja terbesar di Indonesia, SPINDO telah memiliki reputasi yang baik dalam menyediakan pipa berkualitas tinggi untuk berbagai industri, termasuk konstruksi.


SPINDO menawarkan pipa scaffolding baja dengan ukuran dan ketebalan beragam yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek Anda. Dengan menggunakan pipa scaffolding dari SPINDO, Anda dapat membangun struktur yang kuat, aman, dan tahan lama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pipa scaffolding SPINDO dan cara pemesanannya, silakan hubungi mereka melalui tombol WhatsApp di bawah ini. Tim SPINDO siap membantu Anda menemukan solusi terbaik untuk kebutuhan proyek.

Besi hollow galvanis untuk pagar
oleh SPINDO 11 Februari 2025
Besi hollow galvanis merupakan material yang sangat populer dalam industri konstruksi. Sebagai produsen, memahami ukuran besi hollow galvanis yang paling sering digunakan dalam bangunan akan membantu Anda menentukan strategi produksi, pemasaran, dan distribusi yang tepat.
Best Sustainability-Linked Bond
5 Februari 2025
PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk (SPINDO) made another achievement by winning the “Best Sustainability-Linked Bond” award at The Asset Triple A Awards-ASEAN/DEAL Awards for the Sustainable Finance 2025 category.
Best Sustainability-Linked Bond
5 Februari 2025
PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk (SPINDO) kembali mencetak prestasi dengan meraih penghargaan "Best Sustainability-Linked Bond" dalam ajang The Asset Triple A Awards-ASEAN/DEAL Awards untuk kategori Sustainable Finance 2025.
hollow galvanis di pabrik
oleh SPINDO 31 Januari 2025
Salah satu material yang sering digunakan dalam konstruksi adalah galvanis hollow karena sifatnya yang tahan terhadap korosi. Galvanis hollow sering dipilih untuk berbagai jenis proyek, mulai dari pembuatan pagar, kanopi, hingga struktur bangunan modern.
material baja untuk struktur pondasi gedung
oleh SPINDO 31 Januari 2025
Struktur pondasi adalah elemen paling penting dalam sebuah bangunan. Pemilihan material yang tepat untuk struktur pondasi akan menentukan kekuatan, daya tahan, dan stabilitas bangunan dalam jangka panjang.
keunggulan pondasi tiang pancang
oleh SPINDO 31 Januari 2025
Salah satu jenis pondasi yang sering digunakan dalam proyek-proyek besar adalah pondasi tiang pancang. Pondasi ini menjadi pilihan utama karena memiliki berbagai keunggulan yang sulit ditandingi oleh jenis pondasi lainnya.
pertimbangan memilih harga hollow galvanis
oleh SPINDO 31 Januari 2025
Sebelum membeli hollow galvanis, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting agar mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan sekaligus efisien secara biaya. Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang perlu Anda perhatikan saat menentukan harganya.
octg adalah komponen krusial perpipaan
oleh SPINDO 30 Januari 2025
Keberhasilan operasional sangat bergantung pada kualitas dan ketahanan material yang digunakan dalam industri minyak dan gas (migas). Oil Country Tubular Goods atau OCTG adalah salah satu komponen krusial yang tidak dapat diabaikan dalam industri tersebut.
pipa black steel digunakan untuk instalasi air
oleh SPINDO 30 Januari 2025
Salah satu material yang kerap menjadi pilihan utama instalasi air adalah pipa black steel atau yang sering disebut juga sebagai pipa baja hitam. Apa sebenarnya yang membuat pipa black steel begitu unggul dibandingkan material lainnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
jenis sasis bis
oleh SPINDO 30 Januari 2025
Sasis bukan hanya sebagai rangka utama yang menopang komponen lain, tetapi juga memengaruhi efisiensi operasional sebuah bis. Bagi Anda sebagai produsen, memilih jenis sasis yang tepat akan memastikan kualitas produk, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan tentunya efisiensi produksi.
Share by: